Kamis, 23 April 2020

METODE DAN TAHAPAN PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR



Secara garis besar Tahapan Proses pengolahan Limbah Cair ,terdiri dari :

1. TAHAP PENGOLAHAN PRIMER

    Pada tahapan ini polutan dipisahkan dari limbah cair melalui proses fisika berdasarkan sifat-sifat        fisiknya seperti, ukuran, dan berat jenisnya.
    Tahapan-tahapanya :
  • Penyaringan (Screening)
Pertama, limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan dilewatkan pada Screen (saringan) untuk memisahkan partikel yang berkuran besar .
  • Pemisahan pasir - grit chamber
Kedua, setelah melalui penyaringan limbah disalurkan masuk ke tangki atau bak yang disebut grit chamber untuk memisahkan pasir dan partikel padatan teruspensi lain yang berukuran relatif besar. Cara bekerjanya yaitu dengan memperlambat aliran limbah sehingga partikel – partikel pasir jatuh ke dasar tangki sementara air limbah terus dialirkan untuk proses selanjutnya
  • Pengendapan - Sedimentasi
adalah tahapan utama pada prose pengolahan primer.
Limbah cair didiamkan dalam tangki/bak pemgendapan selama waktu tinggal tertentu,untuk memberi kesempatan agar partikel padatan yang tersuspensi dalam limbah dapat mengendap sempurna. Endapn partikel tersebut akan membentuk lumpur yang kemudian akan dipisahkan dari air limbah ke saluran lain untuk diolah lebih lanjut.
  • Pengapungan - Floatasi
Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak atau lemak. Proses pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan gelembung- gelembung udara berukuran kecil (± 30 – 120 mikron). Gelembung udara tersebut akan membawa partikel –partikel minyak dan lemak ke permukaan air limbah sehingga kemudian dapat dipisahkan.

2. TAHAP PENGOLAHAN SEKUNDER - Proses Biologis

Adalah tahapan pengolahan limbah secara biologis melibatkan mikroorganisme (bakteri aerob) untuk mendegradasi bahan organik. Mikroorganisme yang digunakan umumnya adalah bakteri aerob.
Ada 3 metode pengolahan secara biologis yang umum dipakai saat ini yaitu
  • metode penyaringan dengan tetesan (trickling filter),
  • metode lumpur aktif (activated sludge),
  • metode kolam perlakuan (treatment ponds / lagoons) .
  • Metode Trickling Filter
Bakteri aerob yang akan dipakai untuk mengurai bahan organik ditaruh/ditempelkan pada media kasar biasanya serpihan batu atau plastik dengan ketebalan 1-3 m. Limbah disemprotkan diatas media san dibiarkan meresap melalui celah-celah media. Selama peresapan ini, terjadi proses degrasi bahan organik oleh bakteri. Selanjutnya limbah akan keluar melaului media berupa tetesan yang ditampung dalam bak kemudian disalurkan ke bak pengendapan untuk diendapkan, endapan bisa dipisahkan dan air bisa dibuang atau diproses lebih lanjut untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik.
  • Metode Activated Sludge
Pada metode ini dipakai limbah ditampung dalam bak didalamnya dicampur dengan lumpur aktif (activated sludge) yang banyak mengandung bakteri pengurai. Untuk membantu dan mempercepat proses degradasi senyawa organik oleh bakteri aerob dilakukan pemberian gelembung-gelembung udara  aerasi (pemberian oksigen) yang terbukti mempercepat proses penguraian oleh bakteri.
Setelah limbah terurai dan  keluar,selanjutnya ditampung ke dalam bak pengendapan untuk memisahkan endapan , endapan lumpur yang sudah terpisah dimasukan lagi ke dalam reaktor untuk proses degradasi selanjutnya, dan air limbah bisa dibuang atau diolah lagi.
  • Metode Treatment ponds/ Lagoons
Metode treatment ponds/lagoons atau kolam perlakuan merupakan metode yang murah namun prosesnya berlangsung relatif lambat. Pada metode ini, limbah cair ditempatkan dalam kolam-kolam terbuka. Algae yang tumbuh dipermukaan kolam akan berfotosintesis menghasilkan oksigen. Oksigen tersebut kemudian digunakan oleh bakteri aero untuk proses penguraian/degradasi bahan organik dalam limbah. Pada metode ini, terkadang kolam juga diaerasi. Selama proses degradasi di kolam, limbah juga akan mengalami proses pengendapan. Setelah limbah terdegradasi dan terbentuk endapan didasar kolam, air limbah dapat disalurka untuk dibuang ke lingkungan atau diolah lebih lanjut.
3. PENGOLAHAN TERSIER (Tertiary Treatment)

Pengolah tersier dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder dijalankan namun limbah yang ada masih mengandung zat tertentu yang tidak terurai oleh bakteri aerob, zat tidak terurai ini biasanya kandungan senyawa anorganik,seperti nitrat,posphate garam-garaman maupun kandungan logam berat
Pengolahan limbah tersier dijalankan dengan tujuan spesifik yaitu untuk tujuan menghilangkan kandungan zat tertentu saja dari limbah.
Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan (advanced treatment). Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika. Contoh metode pengolahan tersier yang dapat digunakan adalah metode saringan pasir, saringan multimedia, precoal filter, microstaining, vacum filter, penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan besi dan mangan, dan RO

3.1. Desinfeksi (Desinfection)
Desinfeksi adalah treatmen untuk membunuh atau mengurangi bakteri patogen yang ada pada limbah sebelum dibuang di badan air.
Dilakukan dengan penambahan bahan kimia (mis. klorinasi) atau dengan perlakukuan fisik mekanis seperti penyinaran UV dan ozonisasai (O3)
chlorination

UV desifection
Ozonitation

3.2. Pengolahan Lumpur (Slude Treatment)

Endapan lumpur hasil pengolahan limbah baik pengolahan sekunder maupun tersier perlu diolah dahulu sebelum dibuang, biasanya akan diolah dengan cara mendegradasi secara anaerob (anaerob digestion), kemudian selanjutnya untuk dibuang atau  dijadikan pupuk kompos, maupun masuk incenerator untuk dibakar.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

METODE DAN TAHAPAN PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Secara garis besar Tahapan Proses pengolahan Limbah Cair ,terdiri dari : 1. TAHAP PENGOLAHAN PRIMER      Pada tahapan ini polut...